Selasa, 08 Oktober 2019

Biologi Umum (tugas laporan)



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pada zaman yang sekarang ini, zaman yang sudah penuh akan teknologi, segala kegiatan dan kebutuhan digantungkan pada teknologi, misalnya mata manusia yang memiliki batas penglihatan, yang tidak dapat melihat  benda-benda yang sangat kecil khususnya yang berukuran nano meter sehingga, diciptakanlah mikroskop sebagai alat pemenuh kebutuhan dalam mendapatkan informasi khususnya informasi tentang sel dan benda kecil lainnya. Pada awal kemunculan mikroskop, mikroskop hanya di peruntukkan untuk meneliti benda-benda tipis dan menggunakan lensa-lensa yang masih standar (Anonim,2012).
     Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari ukuran 0,1 mm. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahkluk hidup, dan sebesar apapun mahluk hidup tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel-sel yang sangat kecil. Dengan munculnya mikroskop, ilmu biologi berkembang dengan sangat pesat. Contohnya pada penemuan-penemuan baru khususnya di bidang kesehatan yang berawal dari pengamatan lensa mikroskop (Anonim,2012).
Mikroskop dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron (Anonim,2012).
  Jadi,  dengan adanya mikroskop ini memudahkan kita untuk mengamati sel terkecil dan kita bisa mengidentifikasi sel tersebut dengan tepat dan jelas.
B.       Tujuan Praktikum
1.    Untuk mengenal bagian-bagian mikroskop
2.    Untuk mengetahui cara penggunaan mikroskop secara baik dan benar
3.    Untuk mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang,membujur, dan tanpa penyayatan
4.    Untuk melihat sediaan yang telah dibuat dibawah mikroskop
C.      Waktu dan Tempat
Hari Tanggal         : Minggu, 10 Desember 2017
Waktu                   : 09:00-12:00 WITA
Tempat                 : Ruangan Lab. Fakultas Kesehatan Unsulbar
                   
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Mikroskop
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Campbelldalam sulfiani, 2014).
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebutmikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Anonim dalam sulfiani 2012).
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya.Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca  (Campbell, 2010).
Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu,mikroskop biologi dan mikroskop stereo.Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu.Sedangkan Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.Mikroskop stereo memiliki perbesasaran 7 hingga 30 kali.Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi (Tim pengajar, 2012).
 Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis.Mikroskop ini merupakan alatoptik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua yaitu,mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana dan mikroskop riset (Anonim, 2012).
Cara pencahayaan terhadap benda objek pada mikroskop yang mempergunakan dua lensa objektif (stereo) berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang mempergunakan satu lensa objektif. Pada mikroskop yang mempergunakan satu lensa objektif  pencahayaan terhadap objek dilakukan dengan cara tranmisi (Nono Sutarno, 2001).
B.  Komponen-komponen Mikroskop
Menurut Kusnadi (2003:1), fungsi-fungsi dari bagian mikroskop, yaitu:
1. Lensa objektif; lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini dapat memperbesar objek yang bervariasi antara 10x sampai 10x.
2. Lensa okuler; Lensa okuler dapat memperbesar objek antara 5x sampai 10x, bergantung jenis mikroskopnya. Karena mikroskop ini menggunakan dua buah lensa maka bayangan benda yang diamati dengan mikroskop pada dasarnya mengalami dua kali perbesaran
3. Cermin; Pada mikroskop yang baik, biasanya terdapat dua macam cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia cukup, sedangkan cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia kurang memadai.
4. Kondensor dan diafragma; Pada mikroskop terdapat kondensor dan diafragma yang berfungsi mengatur kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma, kamu dapat melihat objek yang kamu amati dengan baik.
5. Revolver; merupakan bagian yang dapat diputar untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.
6. Tubus; bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
7. Meja objek dan penjepit objek; meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang akan diamati, sedangkan penjepit objek untuk menjepit tempat objek yang diamati.
8. Lengan; digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop, selain itu merupakan penyangga bagian optic.
9.Makrometer dan mikrometer; berfungsi utnutk menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar dan halus.
Mikroskop optic terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo.Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x. pembesaran 40x.
2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x.
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x.
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x disebut objektifr emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula (Tim pengajar,2012).
C.    Tahap-tahap yang Harus diperhatikan Saat Menggunakan Mikroskop
1. Tahap Persiapan
a)      Cara membawa mikroskop; gunakan dua tangan, tangan kanan digunakan  untuk memegang tangkai mikroskop dan tangan kiri menopang kaki mikroskop.
b)      Membersihkan mikroskop; bersihkan bagian optik mikroskop dengan kain lembut, untuk lensa dan cermin dibersihkan dengan tissue lensa sedangkan bagian yang lain menggunakan dengan kain planel bersih.
c)      Tempat meletakkan mikroskop; letakkan mikroskop pada bidang yang datar dengan posisi aman seperti lemari khusus.
d)     Posisi pengamat terhadap mikroskop; posisikanlah diri anda dibelakang mikroskop sehingga tidak menghalangi masuknya cahaya pada kaca objek.
2.    Tahap Pelaksanaan
a)      Mengatur penerangan atau cahaya; gunakan lensa obyektif yang paling kecil kemudian mengatur cermin sampai didapat medan pandang yang terang dibawah mikroskop
b)      Memasang preparat; pasang preparat pada meja sediaan, kemudian menjepitnya setelah bayangan objek didapat dengan jelas
c)      Memfokuskan objek; objek yang telah didapat selanjutnya di perbesar dengan cara mengganti lensa obyektif. Ingat saat menggunakan lensa obyektif dengan perbesaran besar harus menggunakan micrometer (bukan makrometer) untuk memperjelas bayangan objek.
D.Cara Pembuatan Preparat dan Pengamatan Preparat
 1).  Cara mengamati preparat jadi secara tepat adalah:
1.      Menyiapkan mikroskop dan preparat jadi yang akan diamati
2.      Mencari medan  mikroskop dengan cara memutar cermin dan dengan perbesaran lensa obyektif paling kecil
3.      Memasang preparat jadi kemudian mencari bayangan objek. Setelah bayangan objek dperoleh, maka preparat dijepit lalu lensa obyektif diganti dengan perbesaran besar.
4. Saat objek diperbesaran sampai 45x, maka untuk memperjelas bayangan objek maka pemutar yang digunakan adalah micrometer
5.      Setelah selesai pengamatan, preparat dikeluarkan dari mikroskop, mikroskop dibersihkan kemudian disimpan pada tempatnya secara tepat dengan terlebih dahulu mengatur posisi lensa obyektif (lensa obyektif yang paling kecil berhadapan langsung dengan lubang meja sediaan) .
2). Cara membuat sediaan (preparat basah) secara melintang yaitu:
(a) Menyiapkanbahan yang akan dibuat menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta kaca preparat.
(b) Mengiris sedian dengan pisau silet secara melintang yang dimulai dari luar ke dalam setipis mungkin.
(c) Hasil irisan diletakkan di atas kaca preparat kemudian diberi setetes air lalu ditutup kaca penutup (deck glass).
(d) Preparat yang udah jadi diamati dibawah mikroskop
        3). Cara membuat sediaan (preparat basah) secara membujur yaitu:
1.      Menyiapkan bahan yang akandibuat menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta kaca preparat.
2.      Mengiris sediaan dengan pisau silet secara membujur yang dimulai dari atas menuju bagian bawah sediaan.
3.      Hasil irisan diletakkan diatas kaca preparat kemudian diberi setetes air lalu ditutup kaca penutup (deck glass).
4.      Preparat yang telah jadi diamati di bawah mikroskop.
4). Cara membuat sediaan (preparat basah) tanpa pengirisan yaitu:
     Misalnya daun Hydrilla dengan tekstur yang tipis sehingga tidak membutuhkan pengirisan, langsung ditempatkan diatas kaca preparat kemudian diberi satu tetes air dan ditutup dengan kaca penutup.Kemudian diamati di bawah mikroskop.
         

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.  Alat dan Bahan
1.    Alat
a) Mikroskop
b) Silet tajam
c) Cawan petri/gelas arloji
d) Pipet
e) Pinset
2.    Bahan
a)    Air suling
b)   Kertas saring/kertas hisap/tissue
c)    Kapas
d)   Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
e)    Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
f)    Daun Hydrilla (Hydrilla vertisellata)
g)   Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
h)   Daun labu (Cucurbita moschata)
B.  Cara Kerja
1.    Mengenal mikroskop
8
Mintalah arahan dan bimbingan dari Dosen atau Asisten untuk mengenal bagian-bagian mikroskop secara utuh, mulai dari bagian optik sampai bagian mekanik. Sebelum mengenal mikroskop, terlebih dahulu harus tahu cara mengambil dan menyimpan mikroskop pada kontaknya. Mikroskop diambil dengan cara memegang tangkainya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menumpu mikroskop. Cara menyimpan mikroskop yaitu dengan memasukkan ke dalam kotaknya yang telah diberi silica gel atau neon agar mikroskop tidak berjamur, Ingat setelah menggunakan mikroskop, harus dibersihkan dan mengatur posisi lensa yang paling kecil untuk obyektifnya.
2.    Cara menggunakan mikroskop
a.    Ambilah mikroskop dari kotaknya, pastikan mikroskop yang anda gunakan dalam kondisi baik (tidak rusak).
b.    Simpanlah mikroskop pada meja kerja yang datar, kemudian carilah cahaya dengan cara memutar cermin dan kondesor serta diafragma sampai dibawah medan pandang terlihat bulatan terang.
c.    Siapkan preparat yang akan diamati. Misalnya kita ingin membuat preparat basah secara melintang, maka ambillah kaca preparat yang bersih kemudian berilah satu tetes air dengan menggunakan pipet. Setelah itu irislah secara melintang bahan yang akan dibuat preparat (usahakan menguris setipis mungkin) lalu letakkan diatas kaca preparat yang sebelumnya telah diberi air.
d.   Tutuplah kaca preparat dengan kaca penutup (deck glass) dan seraplah kelebihan air pada kaca preparat dengan tissue agar tidak mengganggu pengamatan.
e.    Gambarkan hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.
f.     Untuk preparat dengan membujur, langkah kerjanya sama denagan diatas,bedanya hanya irisan sampel yang dilakukan secara membujur.
g.    Untuk membuat preparat basah tanpa pengirisan yaitu dengan cara meletakkan sampel pengamatan (misalnya daun Hydrilla) diatas kaca preparat, lalu ditutup dengan deck glass dan amati dibawah mikroskop.
h.    Setelah selesai melakukan pengamatan dan menggamabar hasil pengamatan, bersihkan mikroskop dan aturlah kembali posisinya yaitu lensa objektif paling kecil berhadapan dengan lubang meja sediaan.
i.      Simpanlah mikroskop secara aman pada kotaknya.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
1.    Mikroskop       
Bahan           : Mikroskop
Percobaan    : Unit I
Tujuan          : Untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop dan mengetahui
cara penggunaan mikroskop secara baik dan benar.
Gambar
Keterangan

1.    Lensa okuler
2.    Tabung
3.    Sekrup pengarah besar
4.    Sekrup pemutar halus
5.    Pegangan sediaan
6.    Meja preparat
7.    Kondensor
8.    Sendi inklinasi
9.    Kaki
10.    Diafragma
11.    Penjepit preparat
12.    Lengan pegangan





10
 
2.      Daun kembang sepatu (Hibicus rosasinensis)
Bahan          :Daun kembang sepatu
Tujuan        :Untuk mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang,membujur dan tanpa penyayatan.
Perbesaran   :10x10
Preparat basah daun kembang sepatu secara melintang

Keterangan :
1.    Epidermis
2.    Skelereida
3.    Kambium
4.    Floem
5.    Skelerenkim


Preparat basah daun kembang sepatu secara membujur

Keterangan :
1.    Epidermis
2.    Skelereida
3.    Kambium
4.    Floem
5.    Skelerenkim






3.      Daun waru (Hibicus tiliaceus)
Bahan          : Daun waru
Tujuan        : Untuk mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang, membujur, dan tanpa penyayatan.
Perbesaran  :  10×10
Preparat basah daun waru secara melintang

Keterangan :
1.    Rambut batang (trikoma)
2.    Sel kipas
3.    Selubung meston
                                       
Preparat basah daun waru secara membujur

Keterangan :
1.    Sel kipas
2.    Kambium
3.    Seludang meston












4.      Umbi lapis bawang merah ( Alium cepa)
Bahan         : Umbi lapis bawang merah
Tujuan        : Untuk melihat sediaan yang telah dibuat dibawah mikroskop.
Perbesaran  :  10×10
Preparat basah umbi lapis bawang merah secara melintang

Keterangan :
1.   Epidermis
2.   Inti sel
3.    Sitoplasma
4.    Korteks


Preparat basah umbi lapis bawang merah secara membujur

Keterangan :
1.   Nukleus
2.   Sitoplasma
3.   Epidermis












5.      Daun labu (Cucurbita moschata)
Bahan          : Daun labu
Tujuan         : Untuk melihat sediaan yang telah dibuat dibawah mikroskop.
Perbesaran  : 10×10
Preparat basah daun labu secara melintang

Keterangan :
1.   Rambut bintang

Preparat basah daun labu secara membujur











Keterangan :
1.   Rambut bintang


B.  Pembahasan
       Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, kita dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian mikroskop, prosedur penggunaannya baik itu dalam menggunakan dan menyimpan mikroskop, adapun fungsi dari bagian-bagian mikroskop yaitu :
I.     Mikroskop
a)    Lensa okuler berfungsi memperbesar benda yang diamati.
b)   Tabung mikroskop berfungsi mengatur fokus dan dapat dinaikkan atau diturunkan.
c)    Makrometer berfungsi untuk menggerakkan tabung mikroskop secara vertikal dengan pergeseran halus.
d)   Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
e)    Lensa objektif yang berhubungan langsung dengan objek atau speciemen dan terpasang pada bagian bawah revolver.
f)    Meja preparat atau tempat sediaan objek terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya kemata pengamat.
g)   Kondensor  berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk melalui  lubang  pada meja preparat.
h)   Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lubang pada meja preparat.
i)     Cermin berfungsi untuk cahaya yang masuk melalui lubang pada meja preparat dengan cara menggeser kedudukannya.
j)     Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat  di atas  meja benda kedudukan preparat stabil.
k)   Kaki mikroskop berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan baik.
l)     Tiang sebagai tempat bersendi dengan mikroskop/pegangan dengan sumbu inklinasi.
m) Lengan atau pegangan mikroskop sebagai bagian dari mikroskop yang dipegang saat mikroskop diangkat.
n)   Pengatur  kondensor sebagai bagian yang diputar jika ingin menaikkan atau menurunkan mikroskop.
o)   Lubang meja sediaan berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk kekaca objek terus kelensa.
Bagian-bagian yang diamati :
1).  Bawang merah (Allium cepa)
Dari hasil pengamatan dengan perbesaran yang digunakan adalah 10×10.Pada pengamatan preparat basah umbi lapis bawang merah secara melintang sya dapat melihat inti sel, sitoplasma, dan epidermis dan pada bawang merah secara membujur saya dapat melihat spons, xilem, epidermis, dan polisade. Sel pada bawang merah berbentuk hamper kotak dan menyerupai batu bata yang tersusun.
2). Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Dari  hasil pengamatan yang dilakukan pada daun waru terlihat bahwa dalam daun waru secara melintang sya mendapat trikoma, sel kipas, dan seludang mestam. Pada perbesaran yang digunakan adalah 10×10. Pada preparat basah daun waru  secara membujur saya dapat melihat gambit trikoma, trikoma bintang yang bentuknya benar-benar berbentuk bintang, yang memiliki lima cabang dengan satu inti di tengahnya pada bagian ujungnya runcing menyerupai jarum.
3). Daun labu (Cucurbita moschata)
Dengan menggunakan perbesaran 10×10 pada preparat basah secara melintang saya dapat melihat trikoma bintang, yang berbentuk panjang dan bagian ujungnya runcing menyerupai jarum.
4). Daun bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensuis)
Perbesaran menggunakan perbesaran 10×10  secara melintang saya melihat inti sel, sitoplasma, dan epidermis dan secara membujur saya melihat inti sel, floem, kambium, korteks,dan trakea dengan jelas. Bentuk selnya meliputi bentuk kulit kacang yang diantara kedua selnya terdapat juga terlihat jelas sel-sel.
Berdasarkan percobaan ini, hasil gambar yang diamati sangat bergantung pada praktikum, bagaiman kita dapat mengoperasikan mikroskopnya dengan tempat dan aman.Selain itu, bagaimana kita membuat preparat yang benar. Diusahakan agar preparat yang dibuat  dapat diiris setipis mungkin karena semakin transparan atu tipisnya suatu preparat maka semakin jelas pula hasil yang dapat diamati.
Melalui percobaan tersebut, maka kita dapat melihat dan mengamati dengan jelas bagian-bagian struktur  terkecil dari bawang merah, daun kembang sepatu, daun waru, dan daun labu dengan jelas melalui mikroskop cahaya. Selain itu, kita dapat lebih memahami fungsi dari bagian mikroskop dan cara menggunakannya.
C.  Pertanyaan dan jawaban
1). Tuliskan dan jelaskan bagian optik dari mikroskop ?
Jawaban :
Bagian-bagian optik dari mikroskop:
a)    Cermin  yang terdiri dari dua sisi yang berbeda yaitu cermin datar dan cermin cekung  dengan fungsi untuk menangkap cahaya kemudian meneruskannya ke kondesor.
b)   Lensa okuler biasanya terdapat satu, dua, atau tiga buah yang melekat pada bagian tubus dan berhadapan langsung dengan mata pengamat  serta berfungsi untuk memperbesar bayangan objek pengamatan.
c)    Lensa objektif biasanya berjumlah tiga sampai empat buah dengan perbesaran 5×, 10×, 45×, 100× dengan fungsi untuk memperbesar bayangan objek yang diamati. Lensa ini melekat pada bagian revolver.
d)   Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan difokuskan ke objek.
e)    Diafragma yang terletak di bagian bawah kondensor berfungsi untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk pada objek yang diamati.
2). Tuliskan dan jelaskan bagian-bagian mekanik dari mikroskop?
Jawaban :
Bagian-bagian mekanik dari mikroskop :
a)    Revolver merupakan pemutar lensa obyektif sehingga lensa obyektif dapat diganti sesuai dengan pembesaran yang diinginkan.
b)   Kaki/pegangan mikroskop sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
c)    Meja preparat berfungsi sebagai tempat sediaan/preparat yang diamati.
d)   Makrometer berfungsi sebagai pemutar kasar sehingga objek dapat dilihat dengan jelas pada perbesaran kecil (5× dan 10×).
e)    Makrometer berfungsi sebagai pemutar halus sehingga objek dapat dilihat dengan jelas pada perbesaran besar (40× dan 100×).
f)    Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
3). Apa kerugiannya jika kita membersihkan bagian optik mikroskop dengan menggunakan kain kasar?
Jawaban :
Kerugian jika membersihkan bagian optik dengan menggunakan kain kasar adalah bagian optik dari mikroskop bisa tergores dan bayangan yang diamati dalam mikroskop tidak akan terlihat jelas.
4). Mengapa kotak tempat penyimpanan mikroskop perlu diberi lampu atau silica gel?
Jawaban :
Tempat penyimpanan mikroskop perlu diberi lampu atau silica gel agar mikroskop tidak berjamur.
5).Jika kita melihat bayangan objek pada mikroskop sebelah kanan atas, maka kaca preparat sebaiknya digeser kemana?
Jawaban :
Jika kita melihat bayangan objek pada mikroskop sebelah kanan atas, maka kaca preparat sebaiknya digeser kekiri.

BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat menyimpulkan bahwa :
1.      Mengenal bagian-bagian mikroskop yang meliputi kaki mikroskop, tiang mikroskop, lengan atau pegangan mikroskop, pengatur kondensor, lensa okuler, lensa obyektif, cermin, kondensor, diafragma, revolver, meja preparat, lubang meja sediaan, sengkeling, penggerak mekanis, makrometer dan mikrometer.
2.      Cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
3.      Mengetahui cara membuat preparat basah secara melintang, membujur dan tanpa penyayatan.
4.      Melihat bagaimana sediaan yang telah dibuat dibawah mokroskop.
B.  Saran
1.      Untuk praktikan, sebaiknya teliti dalam hal membuat sediaan agar lebih mudah dalam proses penelitian di mikroskop, tidak ribut ketika praktikum sedang berjalan, dan betul-betul ikut serta dalam penelitian, kekompakan antar anggota dalam kelompok agar saling memberikan pemahaman ketika anggota yang  satu kurang mengerti.
2.      Untuk laboraturium, adanya ketersediaan fasilitas praktikum yang baik terutama mikroskop yang memang bagus dipakai yang tidak rusak agar pada saat proses praktikum berlangsung tidak harus ke kelompok lain untuk meminta izin untuk melakukan penelitian pada mikroskopnya.
3.      Untuk kakak asisten, sebaiknya sebelum praktikum mengarahkan kita terlebih dahulu, aturan-aturan dalam praktikum dan tidak bosan memberi pengarahan tentang apa yang akan kita lakukan.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. Mikroskop. Diakses pada hari Rabu 20 Desember 2017. Pada pukul 21.30 WITA
Handika, Wulan. 2013. Laporan Praktikum Biologi Mikroskop. (online) (http://wulan handika009.blogspot.com). Diakses pada hari kamis 21 Desember 2017 pada pukul 14.30 WITA
Krisno, A. 2011.“Perkembangan mikroskop sebagi penemu sejarah mikrobiologi”. (online)(http://nidzu.blogspot.com). Diakses pada hari sabtu 23 Desember 2017 pada pukul 14.30 WITA
Sulfiani, S. 2011. “Pengenalan dan penggunaanmikroskop”.(online)(http://sulfianaphysic.wordpress.com). Diakses pada hari Sabtu 23 Desember 2017 pada pukul 14.50 WITA
Tim pengajar 2017.Penuntun praktikum biologi umum. Sulbar FMIPA Universitas Sulawesi Barat

20
 

0 komentar: