BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada zaman yang
sekarang ini, zaman yang sudah penuh akan teknologi, segala kegiatan dan
kebutuhan digantungkan pada teknologi, misalnya mata manusia yang memiliki
batas penglihatan, yang tidak dapat melihat
benda-benda yang sangat kecil khususnya yang berukuran nano meter sehingga,
diciptakanlah mikroskop sebagai alat pemenuh kebutuhan dalam mendapatkan
informasi khususnya informasi tentang sel dan benda kecil lainnya. Pada awal
kemunculan mikroskop, mikroskop hanya di peruntukkan untuk meneliti benda-benda
tipis dan menggunakan lensa-lensa yang masih standar (Anonim,2012).
Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati
benda-benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari
ukuran 0,1 mm. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahkluk hidup, dan
sebesar apapun mahluk hidup tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel-sel yang
sangat kecil. Dengan munculnya mikroskop, ilmu biologi berkembang dengan sangat
pesat. Contohnya pada penemuan-penemuan baru khususnya di bidang kesehatan yang
berawal dari pengamatan lensa mikroskop (Anonim,2012).
Mikroskop dibagi
menjadi 2 jenis berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu mikroskop
dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop
cahaya dan mikroskop electron (Anonim,2012).
Jadi, dengan
adanya mikroskop ini memudahkan kita untuk mengamati sel terkecil dan kita bisa
mengidentifikasi sel tersebut dengan tepat dan jelas.
B.
Tujuan
Praktikum
1.
Untuk
mengenal bagian-bagian mikroskop
2.
Untuk mengetahui cara penggunaan
mikroskop secara baik dan benar
3.
Untuk mengetahui cara pembuatan preparat
basah secara melintang,membujur, dan tanpa penyayatan
4.
Untuk melihat sediaan yang telah dibuat
dibawah mikroskop
C.
Waktu
dan Tempat
Hari Tanggal :
Minggu, 10 Desember 2017
Waktu : 09:00-12:00 WITA
Tempat
: Ruangan Lab. Fakultas Kesehatan Unsulbar
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian Mikroskop
Perkembangan
instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan
sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan
mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun
1600-an (Campbelldalam sulfiani, 2014).
Mikroskop (bahasa Yunani:
micros = kecil dan scopein
= melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebutmikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Anonim dalam sulfiani 2012).
Mikroskop yang pertama
kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop yang
mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya.Dalam mikroskop cahaya (light
microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui
lensa kaca (Campbell, 2010).
Mikroskop optik
terdiri atas 2 yaitu,mikroskop biologi dan mikroskop stereo.Mikroskop biologi
digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.Penyinaran diberikan dari
bawah dengan sinar alam atau lampu.Sedangkan Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative
besar.Mikroskop stereo memiliki perbesasaran 7 hingga 30 kali.Benda yang
diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi (Tim pengajar,
2012).
Cara pencahayaan
terhadap benda objek pada mikroskop yang mempergunakan dua lensa objektif (stereo)
berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang mempergunakan
satu lensa objektif. Pada mikroskop yang mempergunakan satu lensa objektif
pencahayaan terhadap objek dilakukan dengan cara tranmisi (Nono Sutarno,
2001).
B. Komponen-komponen Mikroskop
Menurut
Kusnadi (2003:1), fungsi-fungsi dari bagian mikroskop, yaitu:
1.
Lensa objektif; lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini
dapat memperbesar objek yang bervariasi antara 10x sampai 10x.
2. Lensa okuler; Lensa okuler dapat
memperbesar objek antara 5x sampai 10x, bergantung jenis mikroskopnya. Karena
mikroskop ini menggunakan dua buah lensa maka bayangan benda yang diamati
dengan mikroskop pada dasarnya mengalami dua kali perbesaran
3. Cermin; Pada mikroskop yang baik,
biasanya terdapat dua macam cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia cukup, sedangkan
cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia kurang memadai.
4.
Kondensor dan diafragma; Pada mikroskop terdapat kondensor dan diafragma yang
berfungsi mengatur kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma,
kamu dapat melihat objek yang kamu amati dengan baik.
5.
Revolver; merupakan bagian yang dapat diputar untuk memilih lensa objektif yang
akan digunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.
6.
Tubus; bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
7.
Meja objek dan penjepit objek; meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang
akan diamati, sedangkan penjepit objek untuk menjepit tempat objek yang
diamati.
8.
Lengan; digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop, selain itu
merupakan penyangga bagian optic.
9.Makrometer
dan mikrometer; berfungsi utnutk menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar
dan halus.
Mikroskop optic terdiri atas 2
yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo.Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan.Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar
alam atau lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa
objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x.
pembesaran 40x.
2. Objektif 10x dengan okuler 10x,
pembesaran 100x.
3. Objektif 40x dengan okuler 10x,
pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x,
pembesaran 1000x.
Objektif yang paling kuat pada
mikroskop optic 1000x disebut objektifr emersi, karena penggunaannya harus
dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula (Tim pengajar,2012).
C.
Tahap-tahap yang Harus diperhatikan
Saat Menggunakan Mikroskop
1. Tahap Persiapan
a)
Cara
membawa mikroskop; gunakan dua tangan, tangan kanan digunakan untuk memegang tangkai mikroskop dan tangan
kiri menopang kaki mikroskop.
b)
Membersihkan
mikroskop; bersihkan bagian optik mikroskop dengan kain lembut, untuk lensa dan
cermin dibersihkan dengan tissue lensa sedangkan bagian yang lain menggunakan
dengan kain planel bersih.
c)
Tempat
meletakkan mikroskop; letakkan mikroskop pada bidang yang datar dengan posisi
aman seperti lemari khusus.
d)
Posisi
pengamat terhadap mikroskop; posisikanlah diri anda dibelakang mikroskop
sehingga tidak menghalangi masuknya cahaya pada kaca objek.
2. Tahap Pelaksanaan
a)
Mengatur
penerangan atau cahaya; gunakan lensa obyektif yang paling kecil kemudian mengatur
cermin sampai didapat medan pandang yang terang dibawah mikroskop
b)
Memasang
preparat; pasang preparat pada meja sediaan, kemudian menjepitnya setelah
bayangan objek didapat dengan jelas
c) Memfokuskan objek; objek yang telah
didapat selanjutnya di perbesar dengan cara mengganti lensa obyektif. Ingat
saat menggunakan lensa obyektif dengan perbesaran besar harus menggunakan
micrometer (bukan makrometer) untuk memperjelas bayangan objek.
D.Cara
Pembuatan Preparat dan Pengamatan Preparat
1). Cara
mengamati preparat jadi secara tepat adalah:
1. Menyiapkan mikroskop dan preparat
jadi yang akan diamati
2.
Mencari
medan mikroskop dengan cara memutar
cermin dan dengan perbesaran lensa obyektif paling kecil
3.
Memasang
preparat jadi kemudian mencari bayangan objek. Setelah bayangan objek dperoleh,
maka preparat dijepit lalu lensa obyektif diganti dengan perbesaran besar.
4.
Saat
objek diperbesaran sampai 45x, maka untuk memperjelas bayangan objek maka
pemutar yang digunakan adalah micrometer
5.
Setelah
selesai pengamatan, preparat dikeluarkan dari mikroskop, mikroskop dibersihkan
kemudian disimpan pada tempatnya secara tepat dengan terlebih dahulu mengatur
posisi lensa obyektif (lensa obyektif yang paling kecil berhadapan langsung
dengan lubang meja sediaan) .
2). Cara membuat sediaan (preparat
basah) secara melintang yaitu:
(a) Menyiapkanbahan yang akan dibuat
menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta kaca preparat.
(b) Mengiris sedian dengan pisau
silet secara melintang yang dimulai dari luar ke dalam setipis mungkin.
(c) Hasil irisan diletakkan di atas
kaca preparat kemudian diberi setetes air lalu ditutup kaca penutup (deck
glass).
(d) Preparat yang udah jadi diamati
dibawah mikroskop
3). Cara membuat sediaan (preparat basah)
secara membujur yaitu:
1. Menyiapkan bahan yang akandibuat
menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta kaca preparat.
2.
Mengiris
sediaan dengan pisau silet secara membujur yang dimulai dari atas menuju bagian
bawah sediaan.
3.
Hasil
irisan diletakkan diatas kaca preparat kemudian diberi setetes air lalu ditutup
kaca penutup (deck glass).
4. Preparat yang telah jadi diamati di
bawah mikroskop.
4).
Cara membuat sediaan (preparat basah) tanpa pengirisan yaitu:
Misalnya daun Hydrilla dengan
tekstur yang tipis sehingga tidak membutuhkan pengirisan, langsung ditempatkan
diatas kaca preparat kemudian diberi satu tetes air dan ditutup dengan kaca
penutup.Kemudian diamati di bawah mikroskop.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
dan Bahan
1.
Alat
a) Mikroskop
b) Silet tajam
c) Cawan petri/gelas arloji
d) Pipet
e) Pinset
2.
Bahan
a)
Air
suling
b)
Kertas
saring/kertas hisap/tissue
c)
Kapas
d)
Daun
kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
e)
Daun
waru (Hibiscus tiliaceus)
f)
Daun
Hydrilla (Hydrilla vertisellata)
g)
Umbi
lapis bawang merah (Alium cepa)
h) Daun labu (Cucurbita moschata)
B. Cara
Kerja
1.
Mengenal
mikroskop
8
|
2.
Cara
menggunakan mikroskop
a.
Ambilah
mikroskop dari kotaknya, pastikan mikroskop yang anda gunakan dalam kondisi
baik (tidak rusak).
b.
Simpanlah
mikroskop pada meja kerja yang datar, kemudian carilah cahaya dengan cara
memutar cermin dan kondesor serta diafragma sampai dibawah medan pandang
terlihat bulatan terang.
c.
Siapkan
preparat yang akan diamati. Misalnya kita ingin membuat preparat basah secara
melintang, maka ambillah kaca preparat yang bersih kemudian berilah satu tetes
air dengan menggunakan pipet. Setelah itu irislah secara melintang bahan yang
akan dibuat preparat (usahakan menguris setipis mungkin) lalu letakkan diatas
kaca preparat yang sebelumnya telah diberi air.
d.
Tutuplah
kaca preparat dengan kaca penutup (deck glass) dan seraplah kelebihan air pada
kaca preparat dengan tissue agar tidak mengganggu pengamatan.
e.
Gambarkan
hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.
f.
Untuk
preparat dengan membujur, langkah kerjanya sama denagan diatas,bedanya hanya
irisan sampel yang dilakukan secara membujur.
g.
Untuk
membuat preparat basah tanpa pengirisan yaitu dengan cara meletakkan sampel
pengamatan (misalnya daun Hydrilla) diatas kaca preparat, lalu ditutup dengan
deck glass dan amati dibawah mikroskop.
h.
Setelah
selesai melakukan pengamatan dan menggamabar hasil pengamatan, bersihkan
mikroskop dan aturlah kembali posisinya yaitu lensa objektif paling kecil
berhadapan dengan lubang meja sediaan.
i.
Simpanlah
mikroskop secara aman pada kotaknya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
1.
Mikroskop
Bahan : Mikroskop
Percobaan : Unit I
Tujuan : Untuk mengetahui bagian-bagian
mikroskop dan mengetahui
cara penggunaan mikroskop secara
baik dan benar.
|
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
Lensa
okuler
2.
Tabung
3.
Sekrup
pengarah besar
4.
Sekrup
pemutar halus
5.
Pegangan
sediaan
6.
Meja
preparat
7.
Kondensor
8.
Sendi
inklinasi
9.
Kaki
10.
Diafragma
11.
Penjepit
preparat
12.
Lengan
pegangan
|
10
|
2.
Daun
kembang sepatu (Hibicus rosasinensis)
Bahan :Daun
kembang sepatu
Tujuan :Untuk mengetahui cara pembuatan
preparat basah secara melintang,membujur dan tanpa penyayatan.
Perbesaran :10x10
|
|
Preparat
basah daun kembang sepatu secara melintang
|
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Skelereida
3. Kambium
4. Floem
5. Skelerenkim
|
Preparat
basah daun kembang sepatu secara membujur
|
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Skelereida
3. Kambium
4. Floem
5. Skelerenkim
|
3.
Daun waru (Hibicus tiliaceus)
Bahan : Daun waru
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan
preparat basah secara melintang, membujur, dan tanpa penyayatan.
Perbesaran :
10×10
|
|
Preparat basah daun
waru secara melintang
|
|
Keterangan :
1.
Rambut batang (trikoma)
2. Sel
kipas
3. Selubung
meston
|
Preparat basah daun
waru secara membujur
|
|
Keterangan :
1. Sel
kipas
2. Kambium
3. Seludang
meston
|
4.
Umbi lapis bawang merah ( Alium cepa)
Bahan : Umbi lapis bawang merah
Tujuan : Untuk melihat sediaan yang telah
dibuat dibawah mikroskop.
Perbesaran :
10×10
|
|
Preparat basah umbi
lapis bawang merah secara melintang
|
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Inti
sel
3. Sitoplasma
4. Korteks
|
Preparat basah umbi
lapis bawang merah secara membujur
|
|
Keterangan :
1. Nukleus
2. Sitoplasma
3. Epidermis
|
5.
Daun labu (Cucurbita moschata)
Bahan : Daun labu
Tujuan : Untuk melihat sediaan yang telah
dibuat dibawah mikroskop.
Perbesaran : 10×10
|
|
Preparat basah daun
labu secara melintang
|
|
Keterangan :
1. Rambut
bintang
|
Preparat basah daun
labu secara membujur
|
|
Keterangan :
1. Rambut
bintang
|
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, kita dapat
mengetahui fungsi dari bagian-bagian mikroskop, prosedur penggunaannya baik itu
dalam menggunakan dan menyimpan mikroskop, adapun fungsi dari bagian-bagian
mikroskop yaitu :
I. Mikroskop
a) Lensa
okuler berfungsi memperbesar benda yang diamati.
b) Tabung
mikroskop berfungsi mengatur fokus dan dapat dinaikkan atau diturunkan.
c) Makrometer
berfungsi untuk menggerakkan tabung mikroskop secara vertikal dengan pergeseran
halus.
d) Revolver
berfungsi untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
e) Lensa
objektif yang berhubungan langsung dengan objek atau speciemen dan terpasang
pada bagian bawah revolver.
f) Meja
preparat atau tempat sediaan objek terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya
kemata pengamat.
g) Kondensor berfungsi untuk
memfokuskan cahaya yang masuk melalui
lubang pada meja preparat.
h) Diafragma
berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lubang pada meja
preparat.
i) Cermin
berfungsi untuk cahaya yang masuk melalui lubang pada meja preparat dengan cara
menggeser kedudukannya.
j) Penjepit
preparat berfungsi untuk menjepit preparat
di atas meja benda kedudukan
preparat stabil.
k) Kaki
mikroskop berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan baik.
l) Tiang
sebagai tempat bersendi dengan mikroskop/pegangan dengan sumbu inklinasi.
m) Lengan
atau pegangan mikroskop sebagai bagian dari mikroskop yang dipegang saat
mikroskop diangkat.
n) Pengatur kondensor sebagai bagian yang diputar jika
ingin menaikkan atau menurunkan mikroskop.
o) Lubang
meja sediaan berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk
kekaca objek terus kelensa.
Bagian-bagian yang
diamati :
1). Bawang merah (Allium cepa)
Dari hasil pengamatan dengan
perbesaran yang digunakan adalah 10×10.Pada pengamatan preparat basah umbi
lapis bawang merah secara melintang sya dapat melihat inti sel, sitoplasma, dan
epidermis dan pada bawang merah secara membujur saya dapat melihat spons,
xilem, epidermis, dan polisade. Sel pada bawang merah berbentuk hamper kotak
dan menyerupai batu bata yang tersusun.
2). Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada daun
waru terlihat bahwa dalam daun waru secara melintang sya mendapat trikoma, sel
kipas, dan seludang mestam. Pada perbesaran yang digunakan adalah 10×10. Pada
preparat basah daun waru secara membujur
saya dapat melihat gambit trikoma, trikoma bintang yang bentuknya benar-benar
berbentuk bintang, yang memiliki lima cabang dengan satu inti di tengahnya pada
bagian ujungnya runcing menyerupai jarum.
3).
Daun labu (Cucurbita moschata)
Dengan menggunakan perbesaran 10×10 pada
preparat basah secara melintang saya dapat melihat trikoma bintang, yang
berbentuk panjang dan bagian ujungnya runcing menyerupai jarum.
4). Daun bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensuis)
Perbesaran menggunakan perbesaran
10×10 secara melintang saya melihat inti
sel, sitoplasma, dan epidermis dan secara membujur saya melihat inti sel,
floem, kambium, korteks,dan trakea dengan jelas. Bentuk selnya meliputi bentuk
kulit kacang yang diantara kedua selnya terdapat juga terlihat jelas sel-sel.
Berdasarkan
percobaan ini, hasil gambar yang diamati sangat bergantung pada praktikum,
bagaiman kita dapat mengoperasikan mikroskopnya dengan tempat dan aman.Selain
itu, bagaimana kita membuat preparat yang benar. Diusahakan agar preparat yang
dibuat dapat diiris setipis mungkin
karena semakin transparan atu tipisnya suatu preparat maka semakin jelas pula
hasil yang dapat diamati.
Melalui
percobaan tersebut, maka kita dapat melihat dan mengamati dengan jelas
bagian-bagian struktur terkecil dari
bawang merah, daun kembang sepatu, daun waru, dan daun labu dengan jelas
melalui mikroskop cahaya. Selain itu, kita dapat lebih memahami fungsi dari
bagian mikroskop dan cara menggunakannya.
C. Pertanyaan dan jawaban
1).
Tuliskan dan jelaskan bagian optik dari mikroskop ?
Jawaban :
Bagian-bagian
optik dari mikroskop:
a) Cermin yang terdiri dari dua sisi yang berbeda yaitu
cermin datar dan cermin cekung dengan
fungsi untuk menangkap cahaya kemudian meneruskannya ke kondesor.
b) Lensa
okuler biasanya terdapat satu, dua, atau tiga buah yang melekat pada bagian
tubus dan berhadapan langsung dengan mata pengamat serta berfungsi untuk memperbesar bayangan
objek pengamatan.
c) Lensa
objektif biasanya berjumlah tiga sampai empat buah dengan perbesaran 5×, 10×,
45×, 100× dengan fungsi untuk memperbesar bayangan objek yang diamati. Lensa
ini melekat pada bagian revolver.
d) Kondensor
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan difokuskan
ke objek.
e) Diafragma
yang terletak di bagian bawah kondensor berfungsi untuk mengatur besar kecilnya
cahaya yang masuk pada objek yang diamati.
2).
Tuliskan dan jelaskan bagian-bagian mekanik dari mikroskop?
Jawaban
:
Bagian-bagian
mekanik dari mikroskop :
a) Revolver
merupakan pemutar lensa obyektif sehingga lensa obyektif dapat diganti sesuai
dengan pembesaran yang diinginkan.
b) Kaki/pegangan
mikroskop sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
c) Meja
preparat berfungsi sebagai tempat sediaan/preparat yang diamati.
d) Makrometer
berfungsi sebagai pemutar kasar sehingga objek dapat dilihat dengan jelas pada
perbesaran kecil (5× dan 10×).
e) Makrometer
berfungsi sebagai pemutar halus sehingga objek dapat dilihat dengan jelas pada
perbesaran besar (40× dan 100×).
f) Tubus
atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
3).
Apa kerugiannya jika kita membersihkan bagian optik mikroskop dengan
menggunakan kain kasar?
Jawaban
:
Kerugian
jika membersihkan bagian optik dengan menggunakan kain kasar adalah bagian
optik dari mikroskop bisa tergores dan bayangan yang diamati dalam mikroskop
tidak akan terlihat jelas.
4).
Mengapa kotak tempat penyimpanan mikroskop perlu diberi lampu atau silica gel?
Jawaban
:
Tempat
penyimpanan mikroskop perlu diberi lampu atau silica gel agar mikroskop tidak
berjamur.
5).Jika
kita melihat bayangan objek pada mikroskop sebelah kanan atas, maka kaca preparat
sebaiknya digeser kemana?
Jawaban
:
Jika
kita melihat bayangan objek pada mikroskop sebelah kanan atas, maka kaca
preparat sebaiknya digeser kekiri.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Mengenal
bagian-bagian mikroskop yang meliputi kaki mikroskop, tiang mikroskop, lengan
atau pegangan mikroskop, pengatur kondensor, lensa okuler, lensa obyektif,
cermin, kondensor, diafragma, revolver, meja preparat, lubang meja sediaan,
sengkeling, penggerak mekanis, makrometer dan mikrometer.
2. Cara
menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
3. Mengetahui
cara membuat preparat basah secara melintang, membujur dan tanpa penyayatan.
4. Melihat
bagaimana sediaan yang telah dibuat dibawah mokroskop.
B. Saran
1. Untuk
praktikan, sebaiknya teliti dalam hal membuat sediaan agar lebih mudah dalam
proses penelitian di mikroskop, tidak ribut ketika praktikum sedang berjalan,
dan betul-betul ikut serta dalam penelitian, kekompakan antar anggota dalam
kelompok agar saling memberikan pemahaman ketika anggota yang satu kurang mengerti.
2. Untuk
laboraturium, adanya ketersediaan fasilitas praktikum yang baik terutama
mikroskop yang memang bagus dipakai yang tidak rusak agar pada saat proses
praktikum berlangsung tidak harus ke kelompok lain untuk meminta izin untuk
melakukan penelitian pada mikroskopnya.
3. Untuk
kakak asisten, sebaiknya sebelum praktikum mengarahkan kita terlebih dahulu,
aturan-aturan dalam praktikum dan tidak bosan memberi pengarahan tentang apa
yang akan kita lakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2012.
Mikroskop. Diakses pada hari Rabu 20
Desember 2017. Pada pukul 21.30 WITA
Handika,
Wulan. 2013. Laporan Praktikum Biologi
Mikroskop. (online) (http://wulan
handika009.blogspot.com). Diakses pada hari kamis 21 Desember 2017 pada pukul
14.30 WITA
Krisno,
A. 2011.“Perkembangan mikroskop sebagi
penemu sejarah mikrobiologi”. (online)(http://nidzu.blogspot.com).
Diakses pada hari sabtu 23 Desember 2017 pada pukul 14.30 WITA
Sulfiani, S.
2011. “Pengenalan dan
penggunaanmikroskop”.(online)(http://sulfianaphysic.wordpress.com). Diakses pada
hari Sabtu 23 Desember 2017 pada pukul 14.50 WITA
Tim pengajar 2017.Penuntun praktikum biologi umum. Sulbar FMIPA Universitas Sulawesi
Barat
20
|
0 komentar:
Posting Komentar