Selasa, 29 Oktober 2019

Atomik atom

      BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jauh pada masa lalu manusia telah menduga bahwa materi,walaupun kelihatannya kontinu, memiliki struktur tertentu pada tingkat mikroskopik di luar jangkauan indera kita. Dugaan ini tidak juga mendapat pembuktian, hingga sekitar setengah abad yang lalu, keberadaan atom dan molekul, partikel materi yang dasar dalam bentuk yang lazim telah ditunjukkan, dan partikel dasar dari atom dan molekul disebut sebagai electron, proton, dan neutron,.
Sasaran kita pada pembahasan kali ini adalah memahami beberapa hal terinci dari struktur atom.  Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas beberapa struktur. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawanberhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah electron pada jarak yang agak jauh. Selama ini pemahaman kita tentang susunan electron adalah bahwa electron berputar mengelilingi inti atom seperti planet mengelilingi matahari, tetapi teori lain dengan jelas membantah terjadinya orbit pada electron. Sehingga guna menyelesaikan permasalahan ini seorang ahli bernama Niels Bohr mengungkapkan gagasan kuantum pada struktur atomic pada tahun 1913 guna mempermudah gambaran struktur atom, walaupun ternyata terdapat kekurangan dalam gagasannya sehingga harus diganti.
Teori yang dikemukakan oleh Bohr sangatlah penting untuk dipelajari sebab karena hal tersbut merupakan teori transisi yang berharga menuju teori atom yang lebih abstrak
Sehingga pada pembahasan kali ini penulis akan mencoba mengangkat materi tentang 1) Model Atom Rutherford dan bagaimana hamburan partikel alfa serta rumusan hamburan Rutherford, 2) Dimensi inti yang menjelaskan tentang orbit electron, dan 3) Spektrum atomic yang membahas tentang bagaimana susunan energy electron ketika berpindah dari kulit luar ke kulit dalam dan sebaliknya.


Rumusan Masalah
Bagaimanakah model atom Rutherford ?
Apa yang dimaksud dengan dimensi inti ?
Bagaimanakah Spektrum atomic itu ?

Tujuan
Mampu memahami model atom Rutherford
Mengetahui dan memahami dimensi inti
Mengatahui dan memahami spectrum atomik 

Manfaat
Mahasiswa mampu memahami model atom Rutherford
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dimensi inti
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami spectrum atomik 










BAB II
PEMBAHASAN
Model Atom Rutherford
Pada abad ke 19 para ilmuwan mendapat gagasan bahwa unsur kimia terdiri dari atom-atom, namun mereka sendiri tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan atom-atom tersebut. Sehingga penemuan atom pada tahun 1897 mengatakan bahwa semua atom mengandung muatan listrik. Hal ini yang menjadi landasan utama mengenai struktur atomic. Muatan listrik ini terdiri atas muatan listrik negative, muatan listrik positif, dan muata listrik netral. Pada tahun 1898 seorang ahli fisika Inggris bernama J.J. Thomson mengusulkan bahwa atom merupakan bola pejal bermuatan postif yang mengandung electron dengan model menyerupai kue berkismis atau model plum-pudding yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. (Arthur Beiser.1992. Konsep Fisika Modern edisi ke 4.hlm 120)
Hipotesis yang dikemukakan oleh Tompson dianggap masuk akal oleh ilmuwan yang lain, meski demikian sekitar 12 tahun setelah hipotesis Tompson muncul, akhirnya dilakukan uji coba atau test eksperimental terhadap model kue berkismis tersebut oleh Hans Geigredan Emersm dan Masreden  yang didasari oleh ilmuwan bernama Ernest Rutherford.
Ernest Rutherford (1671-1937), lahir di Selandia Baru penemu dari dasar disika inti. Ia terkenal sebagai perintis teori hamburan partikel alfa dan peluruhan sinar-sinar radioaktif, juga menjadi seseorang yang menginspirasi generasi ilmuwan atom dan nuklir. (Kenneth Krane.1992. Fisika Modern. Hlm 234).
Pada tahun 1911 Ernest Rutherford memakai partikel alfa cepat sebagai penguar (probes) yang secara spontan dipancarkan oleh unsur atau elemen radioaktif. Rutherford bersama dua orang muridnya yakni Hans Geiger dan Ernersm Masreden melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Partikel juga merupakan atom helium yang kehilangan dua elektron sehingga yang tertinggal ialah partikel bermuatan +2e
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Geiger dan Marsden meletakkan sebuah sampel bahan pemancar partikel alfa dibelakang layar timbal yang mempunyai lubang kecil sehingga menghasilkan berkas partikel alfa yang tajam. Berkas ini diarahkan pada selaput emas tipis (gold foil). Layar zink sulfide yang dapat digerakkan dapat memberikan denyar cahaya tampak bila tertumbuk oleh partikel alfa yang ditempatkan pada sisi lain dari selaput emas itu. Dapat diduga bahawa partikel alfa dapat menembus selaput itu dengan hanya mengalami sedikit defleksi.



Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan berikut:
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan.
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

 

Sebelumnya dijelaskan bahwa Geiger dan Marsden ternyata menemukan banyak partikel alfa yang muncul dari selaput itu dengan deviasi kurang dari 1o, tetapi beberapa terhambur dengan sudut yang sangat besar. Satu-satunya model atom yang didapatkan oleh Rutherford dalam eksperimen ini ialah model atom yang terdiri dari inti kecil yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.





Model atom Rutherford dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Atom tersusun dari:
Inti atom yang bermuatan positif. Elektron-elektron yang bermuatan negatif dan mengelilingi inti.
Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom bermuatan positif.
Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jari-jari atom sekitar 10–10 m, sedangkan jari-jari inti atom sekitar 10–15m.
Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sedangkan atom bersifat netral.

Hamburan Partikel Alpa
Sudut Hamburan Partikel Alpa
Dalam eksperimen hamburan partikel alfa terjadi interaksi antara muatan partikel alfa (+2e) dan muatan atom sasaran (+Ze), dengan Z menyatakan nomor atom. Dalam hal ini dianggap bahwa : interaksi elektron atom tidak berperan (dapat diabaikan ). Dan massa atom jauh lebih besar dari partikel alfa, karenanya massa atom dianggap tidak bergeser ketika terjadi interaksi. Dengan demikian, hanya gaya Coloumb, yaitu gaya tolak – menolak antara partikel alfa dan atom emas (yang keduanya bermuatan positif ) yang beraksi.
Tinjau partikel alfa datang mendekati inti atom emas dengan jarak tegak lurus b, seperti pada gambar dibawah. Jarak b diukur dari inti atom bermuata n +Ze sampai I1 yaitu garis asimptot dari arah datang partikel alfa di x = - ~. Arah asimptot ini sama dengan arah p1 , momentum partikel alfa sebelum interaksi. Selain interaksi partikel alfa terhambur menurut asimptot I2, yaitu arah p2. Sudut antara I1 dan I2 adalah sudut hamburan partikel alfa sebesar a.


Hubungan geometris dalam hamburan Rutherford







Rumus Hamburan Rutherford 
Untuk setiap atom yang dihambur dengan sudut a atau lebih besar dari a.
Selanjutnya bahwa fraksi :

 
Contoh Soal

Cari bagian(fraksi) berkas partikel alfa 7,7 MeV yang terhambur dengan sudut lebih besar dari 45o yang jatuh pada selaput emas yang tebalnya 3 x 10-7 m. besaran tersebut di atas yaitu energy partikel alfa dan tebal selaput yang dipakai oleh Geiger dan Marsden. Sebagai perbandingan diameter rambut manusia iala sekitar 10-4 m.

Penyelesaian
Kita mulai dengan mencari  n, yaitu banyaknya atom emas persatuan vvolume dalam selaput tersebut dari hubungan

Karena kerapatan emas iala 1,93 x 104 kg/m3, massa atomiknya adalah 197 u, dan 1 u = 1,66 x 10-27 kg, kita peroleh


 =  5,90 x 1028 atom/m3

Nomor atomic emas iala 79, energy kinetic 7,7 MeV sama dengan 1,23 x 10 -12 j dan θ = 45o ; dari angka tersebut diperoleh :
  f  = 7 x 10-5
banyak partikel alfa yang dihambur dengan sudut 45o atau lebih – hanya 0,007 persen! Selaput setipis ini sangat mudah ditembus oleh
partikel alfa.



Dimensi Inti
Partikel alfa akan mempunyai ro terkecil jika mendekati inti bertatapan yang akan diikuti oleh hamburan 180o. Pada saat pendekatan terpendek energi kinetik awal K dari partikel seluruhnya diubah menjadi energi potensial listrik sehingga pada saat itu:


Harga K maksimum didapati pada partikel alfa secara alamiah adalah 7,7 MeV yaitu sama dengan 1,2 x 10-12 J. Karena 1/49 x 109 N.m2/C2. Sehingga :

= 3,8 X 10-16 Z m
Orbit Elektron
 Pengertian Orbit
Orbit adalah lintasan suatu benda mengeliling pusat inti lintasan. misal, bumi mengorbit matahri, bulan mengorbit bumi, keduanya memiliki jalur khusus yang cukup pasti untuk ditentukan pada waktu dan tempat tertentu.
Sedangkan untuk elektron juga sama, membicarakan dimana elektron tersebut berada dalam posisi mengelilingi inti atom. hanya saja akibat dari sifat dualisme elektron sebagai gelombang dan partikel secara bersamaan, kita tidak akan bisa menentukan dengan  tepat posisi elektron pada waktu tertentu. dikarenakan oleh gerakannya yang sangat cepat dan massanya yang sangat amat kecil, bahkan ketika kita mengirimkan cahaya/gelombang pendeteksi untuk mengetahui posisi eletron, seketika itu pula gelombang/energi pendeteksi tersebut merubah  posisi elektron. Kita tetap bisa mengetahui lokasi keberadaan atom tersebut, hanya saja kali ini lokasinya adalah bukan berupa lintasan tetap berupa satu lingkaran/elips , tetapi adalah berupa sebaran tempat/ruang yang mempunyai probabilitas/kemungkinan terbesar untuk kita dapat menemukan elektron. tempat itu dinamakan orbital
Pengertian Elektron
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang (atau lebih) fotonsinar gamma.
Pengertian Orbit Elektron
Ketika planet bergerak mengitari matahari, kita dapat menggambarkan jalur yang ditempuh oleh planet itu yang disebut dengan orbit. Gambaran sederhana dari atom juga sama dengan fenomena tersebut dan kita dapat menggambar elektron-elektron yang mengorbit mengelilingi nukleus ( inti atom ). Walaupun sesungguhnya elektron-elektron tidak mengorbit pada jalur yang tetap melainkan mengorbit pada sebuah ruang yang disebut dengan orbital.
Walaupun beranalogi dengan planet mengelilingi Matahari, elektron tidak dapat digambarkan sebagai partikel padat, sehingga orbital atom pula tidak akan menyerupai lintasan revolusi planet. Analogi yang lebih akurat adalah membandingkan orbital atom dengan atmosfer (elektron) yang berada di sekeliling planet kecil (inti atom). Orbital atom dengan persis menggambarkan bentuk geometri atmosfer ini hanya ketika terdapat satu elektron yang ada dalam atom. Ketika elektron yang lebih banyak ditambahkan pada atom tersebut, elektron tambahan  tersebut cenderung akan mengisi volume ruang di sekeliling inti atom secara merata sehingga kumpulan elektron (kadang-kadang disebut "awan elektron") tersebut umumnya cenderung membentuk daerah probabilitas penemuan elektron yang berbentuk bola.
Model atom Rutherford memberi gambaran sebuah inti bermuatan positif yang kecil dan massif yang dilingkungi pada jarak yang relatif besar oleh elektron sehingga atom secara keseluruhan bermuatan netral. Dalam model ini elektron tidak dapat diam, karena tidak ada sesuatupun yang dapat mempertahankan ditempatnya melawan gaya tarik listrik dari inti.Energi total elektron bertanda negatif; hal ini berlaku untuk setiap elektron atomik, dan mencerminkan elektron itu terikat pada inti.


Contoh Soal

Eksperimen menunjukkan bahwa 13,6 eV diperlukan untuk memisahkan atom hidrogen menjadi sebuah proton dari sebuah elektron; ini berarti energi yang mengikat adalah E = -13,6 eV. Carilah jari-jari orbital dan kecepatan elektron dalam atom hidrogen.


Penyelesaian

Karena 13,6 eV = 2,2 x 10-18 J, maka


 = 5,3 x 10-11 m
Jari-jari atomik sebesar itu sesuai dengan perkiraan yang dicari dengan cara lain.
Kecepatan elektron dapat diperoleh dari persamaan


= 2,2 x 106m/s

   =  5,90 x 1028 atom/m3

Karena v<c, kita dapat mengabaikan efek relativitas khusus, bila kita membahas atom hydrogen.



Spektrum Atomik
Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat atau materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kemampuan teori atom Bohr untuk menerangkan asal usul garis spectrummerupakan salah satu hasil yang menonjol sehingga dirasakan pantas untuk memulai membuka teori itu dengan menerapkannya pada struktur atomik. Panjang gelombang yang terdapat pada spekrum atomic jatuh pada kumpulan tertentu yang disebut deret spectral.
Panjang gelombang dalam setiap deret dapat dispesifikasikan dengan rumus empiris yang sederhana dengan keserupaan yang mengherankan antara rumusan dari berbagai deret yang menyatakan spectrum lengkap suatu unsur.Untuk menentukan panjang gelombang dari garis- garis spectrum, ketika cahaya melalui kisi difraksi, cahaya terpecah membentuk pola difraksi.
Sudut terang maksimum untuk pola difraksi memiliki hubungan:
d sin =  mλ      (m= 0,1,2,…) .................................................(1)
d  : Jarak antara garis kisi
λ  : Panjang gelombang cahaya
m : bilangan orde
Photon dapat dihasilkan dari sebuah atom ketika electron tereksitasi berpindah dari orbit dengan energy lebih tinggi ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. Secara literatur nilai panjang gelombang masing – masing adalah ungu : (380 – 450 ) nm, biru : (450 – 495) nm, hijau (495 – 570) nm dan kuning (570 – 590) nm. Pada pratikum ini juga menentukan konstanta Rydberg. Penentuan konstanta Rydberg ini menggunakan rumus dari deret Pfund.  Dimana nilai dari n0= 5 dan nilai dari nf = 6. Seperti sebelumnya, secara literatur nilai dari konstanta Rydberg adalah 10,97 x 106 m-1.
Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum optik.
Radiasi Elektromagnetik dari atom dapat dikelompokkan menjadi:
Spektrum Kontinu
Spektrum Kontinu, radiasi yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi dan terdiri dari berbagai warna yang berkesinambungan, yaitu ungu, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah.


Semakin besar panjang gelombang maka semakin kecil energinya, maka artinya sinar ungu mempunyai foton dengan energi terbesar, sedangkan sinar merah mempunyai foton dengan energi terkecil. Pada spektrum kontinu, panjang gelombang radiasi yang dipancarkan merentang dari suatu nilai minimum, mungkin 0, hingga nilai maksimum, mungkin tak terhingga. Contohnya: radiasi dari objek panas berpijar.

Spektrum Garis
Spektrum Garis (Spektrum Diskrit), radiasi yang dihasilkann oleh atom yang tereksitasi dan hanya terdiri dari beberapa warna garis yang terputus-putus; yaitu ungu, biru, merah.


Jika sejumlah kecil gas atau uap suatu unsur tertentu, seperti air raksa, natrium atau gas neon, diletakkan didalam tabung kemudian arus listrik dialirkan kedalam tabung, maka hanya sehimpunan panjang gelombang diskrit cahaya tertentu saja yang dipancarkan oleh gas. Cahaya yang dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas tersebut. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis.
Peralatan untuk mengamati spektrum garis

     
Spektrum Atom Hidrogen
Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang berbeda.
Dengan menggunakan “metode ilmiah terbalik” Johanes Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen dengan persamaan berikut ini:
λ = 364,6
Deretan garis spektrum yang cocok dengan Rumus Balmer disebut dengan   Deret Balmer.
Beberapa tahun kemudian ditemukan deret-deret yang lain; Deret Lyman, Deret Paschen, Bracket, dan Pfund. Pola deret-deret ini serupa maka dapat dirangkum dalam satu persamaan. Persamaan ini disebut deret spektrum hidrogen.
 R
Dimana R adalah konstanta Rydberg yang nilainya 1,097 x
Atau     λ = 
Dengan  adalah panjang gelombang deret batas yang sesuai.

Deret Spektrum
 Deret Lyman , Spektrum yang dihasilkan cahaya ultra violet
  R    dengan n= 2, 3, 4, ……
 Deret Balmer , Spektrum yang dihasilkan cahaya tampak
              R    dengan n= 3, 4, 5, ……
Deret Paschen  (m = 3), Spektrum yang  dihasilkan cahaya infra merah 1
              R    dengan n= 4, 5, 6, ……
Deret Bracket (m = 4), Spektrum yang  dihasilkan cahaya infra merah 2
             R    dengan n= 5, 6, 7, ……
Deret Pfund(m = 5), Spektrum yang  dihasilkan cahaya infra merah 3
  R    dengan n= 6, 7, 8, ……
Dengan demikian, setiap model atom hidrogen dapat menerangkan keteraturan aritmatik yang menarik ini dalam berbagai spektrum.
         Ciri menarik lainnya dari panjang gelombang spektrum hidrogen terangkum dalam asas gabung Ritz (Ritz combination principle). Jika kita ubah panjang gelombang spektrum pancar hidrogen ke dalam frekuensi, kita jumpai sifat menarik berikut: “jumlah sepasang frekuensi tertentu memberikan frekuensi lain yang juga terdapat dalam spektrum hidrogen”.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Model atom yang didapatkan oleh Rutherford dalam eksperimen yang dilaukan bersama Geiger dan Marsden ialah model atom yang terdiri dari inti kecil yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Ketika planet bergerak mengitari matahari, kita dapat menggambarkan jalur yang ditempuh oleh planet itu yang disebut dengan orbit. Gambaran sederhana dari atom juga sama dengan fenomena tersebut dan kita dapat menggambar elektron-elektron yang mengorbit mengelilingi nukleus ( inti atom). Model atom Rutherford memberi gambaran sebuah inti bermuatan positif yang kecil dan massif yang dilingkungi pada jarak yang relatif besar oleh elektron sehingga atom secara keseluruhan bermuatan netral. Dalam model ini elektron tidak dapat diam, karena tidak ada sesuatupun yang dapat mempertahankan ditempatnya melawan gaya tarik listrik dari inti.Energi total elektron bertanda negatif; hal ini berlaku untuk setiap elektron atomik, dan mencerminkan elektron itu terikat pada inti.
Kemampuan teori atom Bohr untuk menerangkan asal usul garis spectrummerupakan salah satu hasil yang menonjol sehingga dirasakan pantas untuk memulai membuka teori itu dengan menerapkannya pada struktur atomik. Panjang gelombang yang terdapat pada spekrum atomic jatuh pada kumpulan tertentu yang disebut deret spectral

Saran
  Besar harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama kita sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika di Universitas Sulawesi Barat. Namun, kami sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan olehnya itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun kami harapkan, demi perbaikan dimasa yang akan datang


Daftar Pustaka

Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga

Krane, Kenneth. 1992. Fisik Modern. Jakarta : Penerbit Universitas Indoensia.

Ronald Gautreau, William Savin. 2002. Fisika Modern. Jakarta : Erlangga


0 komentar: