Selasa, 08 Oktober 2019

Biologi Umum (laporan lengkap sel dan jaringan tumbuhan)



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu dengan yang lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi.Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.Jaringan tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Berbagai jaringan tersebut menyusun berbagai organ tumbuhan (Sainab,2017).
Pada tumbuh-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga dalam keadaan muda (embrional). Membrane selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh dengan “protoplas” serta “vakuola” yang kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan muda yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan membelah”, yang dalam istilah lainnya disebut meristematis (Sainab,2017).
Jaringan parenkim atau yang sering disebut jaringan dasar (ground tissue) merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologi. Walaupun sruktur morfologi dan fisiologi bermacam-macam, akan tetapi pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim memiliki sifat-sifat yang sama (Sainab,2017).
B.         Tujuan Praktikum
1.    Mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
2.    Melalui pengamatan preparat basah kita dapat melihat akar, batang, daun, empulur dan buah dari tumbuhan monokotil dan dikotil.
1
 
C.      Waktu dan Tempat
Hari Tanggal         : Minggu, 10 Desember 2017
Waktu                   : 09:00-12:00 WITA
Tempat                 : Ruangan Lab. Fakultas Kesehatan Unsulbar  
        
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu dengan yang lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur tumbuhan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Campbell dalam Kiki,2000).
Pada tumbuhan-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga dalam keadaan muda (embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh dengan dengan “protoplas” serta “vakuola” yang kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah yang dalam istilah lainnya disebut meristematis (Anto dalam Kiki,2010).
Secara garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa, jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus  membelah dan jaringan ini relatif sangat muda. Jaringan ini memiliki sitoplasma yang penuh dan mempunyai  kemampuan potensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder (Isharmanto dalam Rifal,2009).
3
       Pada jaringan meristem primer, jaringan ini dapat tumbuh terdapat pada bagian organ yang paling muda   (pada tunas, ujung organ). Jaringan ini merupakan perkembangan lebih lanjut  dari pertumbuhan embrional atau tunas lembaga yang mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan terdeferensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang . Jaringan ini terletak diujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah kedominan siapikal (Isharmanto dalm Rifal,2009)
Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan dari  sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya pembentukan jaringan-jaringan tersebut sangat erat dengan hubungannya pula dengan pembentukan  berbagai alat pada pertumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu proses dalam hidupnya. Seperti  jaringan meristem yang mampu  membelah terus-menerus dan membentuk sel-sel baru (Waluyo dalam Rifal,2006).
B.     Jaringan Tumbuhan
Pada awalnya perkembangan tumbuhan, semua sel-sel melakukan pembelahan diri.Namun dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas dibagian khusus dari tumbuhan, jaringan penyusun tubuh tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristem atau titik tumbuh) dan jaringan dewasa (jaringan tubuh tua).
          1.    Jaringan Muda (Meristem atau titik tumbuh)
Jaringan ini terdiri dari sel-sel  yang masih embrional, dindingnya tipis kaya akan plasma dan memiliki vakuola yang kecil. Sel-sel jaringan ini bila dilihat dari segala arah kurang lebih besar bentuk sel seperti kubus.
Jaringan meristem berfungsi untuk membelah dan berdeferensiasi menjadi sel-sel jaringan dewasa. Dari itulah, maka jaringan meristem selalu membelah atau berkembang biak. Menurut letak dan asal pertumbuhan meristem, jaringan ini dibedakan menjadi dua yaitu meristem primer (titik tumbuh primer atau promeristem) dan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder atau kambium).
Meristem primer berada dibagian titik tumbuh yang ada di ujung batang dan akar, sehingga terkadang disebut juga titik tumbuh apikal (ujung) karena adanya titik tumbuh ujung ini maka ujung akar dan batang sel meristem terdapat sel-sel yang sedang tumbuh membesar, kemudian terdeferensiasi. Jaringan meristem primer agak jauh kebelakang lagi sel-selnya yang telah dewasa, kemudian mengalami perubahan fungsi dan membelah untuk menghasilkan sel-sel yang bersifat embrional, pertumbuhan jaringan meristematis kambium tersebut menyebabkan batang atau akar tumbuhan bertumbuh besar.Pertumbuhan semacam ini disebut pertumbuhan lateral.
               2.    Jaringan Dewasa (Jaringan Tubuh Tua)
Berdasarkan struktur dan fungsi jaringan dewasa dibedakakan menjadi atas empat yaitu jaringan dasar, jaringan penutup, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
a.    Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan ini terdapat pada semua bagian organ tumbuhan seperti empulur, korteks akar dan batang, mesofil daun, endosperm biji, buah berdaging, jari-jari empulur dan juga sebagai elemen xylem dan floem baik sekunder maupun primer.
Parenkim merupakan sel yang hidup, dinding tipis, bentuk sel bermacam-macam antara lain isodiometris, bulat seperti tiang, seperti bunga karang dan seperti bintang.Sel-sel parenkim berperan dalam fotosintesis, bernafas, menyipan cadangan makanan dan sekresi.Sel parenkim sering mengandung kristal-kristal, lemak, minyak, zat tepung, butir aleuron dan plastid. Parenkim mengandung kloroplas yang disebut klorenkim yang terdapat pad daun dan permukaan batang yang masih muda.
b.    Jaringan Penutup (Epidermis)
Epidermis merupakan selubung yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan sebelum mengalami pertumbuhan sekunder, biasanya sel-sel epidermis ini hanya terdiri atas satu sel saja yang tersusun rapat sehingga sering kali dapat dilepaskan berupa kulit yang tipis.Sel-sel epidermis sebagian dapat bekembang menjadi alat-alat tambahan lainnya yang disebut derifat epidermis seperti stomata dan trikoma, pada epidermis juga dijumpai sel penutup stomata yang sel-selnya masih hidup, di dalam protoplasmanya terdapat klorofil sehingga sel itu mampu melakukan fotosintesis.
c.    Jaringan Mekanik (Jaringan Penguat)
Jaringan mekanik dibedakan atas dua yaitu kolenkim dan skelerenkim.
1.    Kolenkim
Kolenkim merupakan bagian terluar dari korteks batang, sel-sel kolenkim bersifat hidup, kadang-kadang mengandung kloroplas, merupakan jaringan penguat pada bagian batang yang masih muda, tangkai daun, ibu tulang daun tetapi jarang dijumpai di akar.
2.    Skelerenkim
Skelerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal.Skelerenkim terdiri dari sel-sel yang telah mati dan tidak mengalami perkembangan karena itu merupakan jaringan penguat pada bagian tubuh yang telah dewasa atau kebalikan dari kolenkim.
d.   Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.Jaringan pengangkut terdiri dari sel-sel yang bentuk dan susunannya sesuai dengan tugasnya sebagai tempat berlangsungnya pengangkutan yaitu terdiri dari sel-sel yang telah mengalami fusi dan berderet menurut arahnya pengangkutan. Jaringan pengangkut dibedakan atas dua yaitu:
1.    Jaringan Pembuluh Kayu (Xylem)
Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun.Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lingin sehingga xylem juga berfungsi sebagai penguat.Komponen penyusun xylem terdiri dari trakeid dan trakea.

2.    Floem
Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi dalam mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh yang lain. Ciri utama dari floem adalah terdiri dari sel-sel yang masih hidup, deretan sel-sel yang panjang dan mengalami penyatuan yang tidak sempurna, sebab dinding sel pada ujung sel-selnya tidak lenyap melainkan tinggal berupa dinding sel pengirim yang bersifat meristematis dan berperan memberikan makanan pada pembuluh tapis serta menghasil hormon luka. Floem dapat melakukan tugas selama masa pertumbuhanm, maka lempeng lapisan itu tertutup oleh kallose (sejenis karbohidrat) dimana bila larut maka floem akan tersumbat dan tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
C.      Organ Tumbuhan
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Organ-organ pokok tumbuhan yang bersifat vegetatif terdiri atas akar (radiks), batang(kaulis), dan daun (folium). Organ-organ lain, seperti organ generatif terdiri atas akar (radiks), batang (kaulis), dan daun (folium). Organ-organ lain, seperti organ generatif (bunga, buah,biji) merupakan penjelmaan salah satu lebih organ pokok, atau berupa kumpulan organ pokok.
a.    Akar
Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain yaitu:
1.    Akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dan akar lateral (cabang dan ranting dari perkembangan akar primer). Biasanya akar tersebut terdapat pada tumbuhan monokotil.
2.    Akar serabut atas sejumlah akar kecil, ramping dan berukuran sama yang terbentuk ketika akar  primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. Biasanya akar tersebut terdapat pad tumbuhan monokotil.
3.    Akar adventif adalah akar yang bukan berasal dari akar primer. Misalnya, akar pada batang yang yang dicangkok, akar stek batang, dan akar umbi batang.
                 b.    Batang
Pada awalnya pembentukan batang berasal dari batang lembaga embirio di dalam biji.Selanjutnya, batang berkembang dari meristem apikal.Perkembangan meristem apikal pada tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda sehingga susunan anatomi batang kedua jenis tumbuhan tersebut juga berbeda.
1.    Batang Dikotil
Batang dikotil tumbuh dari meristem apikal sehingga batang selalu memanjang.Bagian meristem apikal ini disebut titik tumbuh.Jaringan penyusun batang dikotil berturut-turut dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis, empulur, kambium, floem, xylem dan jari-jari empulur.
2.    Batang Monokotil
Batang monokotil mempunyai meristem apikal yang lebih kecil dan tersusun atas epidermis, meristem dasar, dan ikatan pembuluh.Pada beberapa tumbuhan monokotil yang berbentuk pohon terdapat pita parenkim di luar penyebaran ikatan pembuluh.Pada daerah korteks inilah terdapat kambium sehingga batang tumbuhan tersebut mampu melakukan pertumbuhan sekunder.Batang tumbuhan monokotil terna (herba) tidak berkambium sehingga tidak dapat melakukan pertumbuhan sekunder.
                   c.    Daun
Daun tersusun atas beberapa jaringan, yaitu jaringan dermal (epidermis) jaringan dasar (mesofil) dan jaringan pembuluh.
1.    Jaringan Dermal
Jaringan dermal daun disusun atas sel-sel kompak.Dinding selnya dilapisi dengan kutikula (lilin) dan diantara sel-selnya terdapat stomata atau mulut daun.
2.    Mesofil
Mesofil (jaringan dasar,daging daun) merupakan bagian yang berisi kloroplas (klorofil). Mesofil terdiri atas 2 lapisan berupa parenkim, palisade, dan lapisan bawah berupa parenkim spons, parenkim palisade terdiri atas sel-sel berbentuk pagar dan rapat yang banyak sekali mengandung kloroplas.Parenkim spons (bunga karang) terdiri atas se-sel lonjong tidak teratur, mengandung banyak ruang intraseluler dan luas, serta tidak mengandung kloroplas.Parenkim spons berguna untuk memasukkan gas pernapasan dari udara lewat stomata.
3.    Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh pada daun membentuk suatu ikatan yang disebut tulang (urat) daun.Beberapa tulang daun membentuk suatu pola yang disebut pertulangan daun.Ada dua pola utama pertulangan daun yaitu pertulangan jala (menjari/menyirip) dan sejajar.
                d.   Bunga
Bunga merupakan kumpulan organ tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.Organ ini dapat menghasilkan alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik).Kelengkapan bunga terdiri atas tangkai, dasar (reseptakel), kelopak (sepal), dan mahkota (petal).Bunga betina mengandung bagian fertile berupa putik (pistil/karpel).Putik tersusun atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan indung telur (ovarium).Bunga jantan mengandung bagian fertile berupa benang sari (stamen).Benang sari tersusun atas kepala putik (anter) dan tangkai sari (filamen).
              e.    Buah (Fructus)
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.    Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga, yang makahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah bermanfaat, dan dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2.    Buah sungguh atau buah tenjang, yaitu buah yang melalui terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang tidak berarti.
f.     Biji
1.    Kulit Biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (intemungentum).Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapis yaitu lapisan kulit luar (testa) ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu.Dan yang kedua yaitu lapisan kulit dalam (tegmen) tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
2.    Inti Biji (Nucleus semisis)
Inti biji ialah semua bagian yang menghubungkan biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.  Alat dan Bahan
1.    Alat
a)    Mikroskop
b)   Lap kasar/halus/tissue
c)    Silet tajam
d)   Obyek glass dan deck glass
2.    Bahan
a)    Akar, batang, dan daun jagung (Zea mays)
b)   Akar, batang, daun daun labu (Cucurbita moshata)
c)    Empulur ketela pohon (Manihot utilissima)
d)   Kerokan daging buah pisang (Musa sp.)
e)    Daun nanas karang (Rhoeo disxolor)
f)    Daun karet (Ficus elastica)
g)   Daun cabe (Capsicum sp.)
B.  Cara Kerja
a.    Tahap persiapan preparat basah
1.    Siapkan bahan yang akan dibuat menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta kaca preparat.
2.    Mengiris sediaan dengan pisau silet secara melintang yang dimulai dari luar kedalam setipis mungkin.
3.    Hasil irisan diletakkan diatas kaca preparat kemudian diberi setetes air lalu ditutup kaca penutup (deck glass).
4.    Untuk pengamatan sel parenkim pada daging buah pisang dilakukan dengan cara mengerok daging buah pisang yang telah masuk lalu ditempatkan pada kaca benda lalu diteteskan sedikit air lalu ditutup dengan kaca penutup.

11
 
b.    Tahapan pengamatan
1.    Siapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat mikroskop yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur).
2.    Letakkan mikroskop pada meja yang datar dan mulailah mencari cahaya dengan cara memutar cermin, kondensor, dan diafragma.
3.    Setelah cahaya sudah didapatkan, ambillah preparat basah yang akan diamati, misalnya preparat akar jagung, batang atau daun.
4.    Untuk pengamatan pertama, gunakan perbesaran kecil yaitu 5× atau 10×. Putarlah makrometer untuk mendapatkan bayangan objek yang jelas. Gambarlah hasil pengamatan untuk perbesaran kecil.
5.    Putarlah revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40× atau 45×. Setelah menggunakan perbesaran besar, tidak boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk memperjelas bayangan objek digunakan mikrometer.
6.    Perbesaran besar akan memperlihatkan bagian setiap preparat secara jelas. Gambarkan hasil pengamatan anda untuk perbesaran besar, lalu bandingkan dengan perbesaran kecil.
7.    Setelah mengamati semua preparat, bersihkan mikroskop dan simpanlah pada kotaknya dengan terlebih dahulu membersihkannya dari debu atau kotoran dengan menggunakan kain planel  halus.
        
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
1.      Preparat basah daun jagung
Bahan          :Daun jagung
Tujuan         :Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan     dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.

Gambar
Keterangan
Perbesaran10x10
1.   Epidermir
2.   Floem
3.   Xylem
4.   Korteks









 
2.     
13
Preparat basah batang jagungl
Bahan          :Batang jagung
Tujuan         : Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan     dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.


Gambar
Keterangan
Perbesaran 10x10
1.Epidermis
2.Korteks
3.Parenkim



   

3.   Preparat basah daun jagung
Bahan          :Daun jagung
Tujuan         : Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.

Gambar
Keterangan
Perbesaran 10x10
1.   Epidermis.
2.   Stomata





4.    Preparat basah empulur ketela pohon
Bahan          :Empulur ketela pohon
Tujuan         : Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.


Gambar
Keterangan
Perbesaran 10×10
1. Epidermis
2. Floem
3. Xylem




        


5.   Preparat basah daun cabe (melintang)
Bahan          :Daun cabe
Tujuan         : Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.


Gambar
Keterangan
Perbesaran  10×10
1.   Epidermis.
2.   Sel tetangga.
3.   Celah stomata.






6.   Preparat basah daun cabe (membujur)
Bahan          :Daun cabe
Tujuan         :Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.

Gambar
Keterangan
Perbesaran 10×10
1. Epidermis.
2. Sel tetangga.
3. Celah stomata.




          

7.   Preparat basah daun nanas karang (melintang)
Bahan          :Daun nanas karang
Tujuan         : Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.


Gambar
Keterangan
Perbesaran  10×10
1.   Stomata.
2.   Epidermis.
3.   Jaringan buah karang



8.   Preparat basah daun nanas karang (membujur)
Bahan          :Daun nanas karang
Tujuan         :Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.


Gambar
Keterangan
Perbesaran  10×10
1.   Stomata.
2.   Epidermis.
3.   Jaringan buah karang.




       
  
9.   Preparat basah kerokan daging pisang
Bahan          :Kerokan daging pisang
Tujuan         :Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan jaringan    dan  sel penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah, akar, batang daun empulur dan tumbuhan monokotil dan dikotil.


Gambar
Keterangan
Perbesaran  10×10
1.   Epidermis.





B.  Pembahasan
1.      Buah pisang (Musa sp.)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur buah dari  pisang yang terdiri dari daging buah, kulit luar, carpel, ovade, locade. Buah pisang pada umumnya tidak memiliki biji, daging buah pisang tebal dan lunak kulit buah pisang yang muda berwarna hijau sedangkan yang sudah tua berubah menjadi warna kuning 
2.      Akar labu (Cucurbita moschata)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari akar labu yaitu endodermis, korteks, perisikel, inti sel, xylem, dan floem. Akar labu tumbuh menghasilkan akar pertama dan tunas kemudian akar disusul dengan tumbuhnya akar-akar rambut yang semakin banyak dari waktu ke waktu.
3.      Batang labu (Cucurbita moschata)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui mengetahui sruktur dari batang labu yaitu stomata dan epidermis.Batang labu tumbuh merambat dan berbentuk melingkar seperti spiral, batangnya berwarna hijau muda dan mempunyai bulu-bulu halus, panjangnya bisa mencapai lebih dari 5 meter.
4.      Daun labu (Cucurbita moschata)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari daun labu yaitu trikoma bintang dan epidermis.Daun labu memiliki ukuran yang lebar dan besar.Daunnya menyebar disepanjang batang berwarna hijau pada permukaannya bertekstur kasar.
5.      Akar jagung (Zea mays)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari batang jagung yaitu parenkim, korteks, dan epidermis.Akar jagung berakar serabut, akar jagung terdiri atas tiga akar yaitu akar semisal, koronal, dan akar udara.
6.      Batang jagung (Zea mays)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari batang jagung yaitu parenkim, korteks, dan epidermis.Batang jagung memiliki bentuk yang tegak dan beruas-ruas.Ruas batang terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku.
7.      Daun jagung (Zea mays)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari dau jagung yaitu stomata dan epidermis.Daun jagung memiliki bentuk yang sempurna dan berbentuk memanjang.Daun jagung berwarna hijau muda pada saat masih muda dan berubah menjadi hijau tua pada saat dewasa.Permukaan daun pada jagung berambat dan ada pula yang licin.
8.      Empulur ketela pohon (Manihot utillisima)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari empulur ketela pohon yaitu floem, xylem, dan epidermis.Empulur ketela pohon pohon berupa sel gabus pada batang singkong berbentuk segi enam.
9.      Daun nanas karang (Rhoeo discolor)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur dari daun nanas karang yaitu stomata, jaringan buah karang, dan epidermis. Daun nanas karang tidak mempunyai tulang  dan umumnya ujung daunnya tegak ke atas dari bagian tengah batang. Ujung daunnya memanjang dan meruncing berwarna keungu-unguan.
10.  Daun cabe (Capsicum sp.)
Pada pengamatan praktikum ini kita dapat mengetahui struktur  dari daun cabe yaitu epidermis. Daun cabe memiliki banyak bentuk ada yang berbentuk oval, memanjang, bahkan ada yang lanset.Warna daun cabe pada umumnya adalah hijau, panjangnya bisa mencapai 3-11 cm dan lebarnya 1-5 cm.
C.  Pertanyaan dan jawaban
1). Apa  perbedaan yang mencolok antara penampang melintang akar monokotil dan akar dikotil ?
Jawaban:
Perbedaan perakaran yang mencolok dari tumbuhan monokotil dan dikotil adalah dapat dilihat pada bentuk akarnya, tumbuhan monokotil umumnya mempunyai perakaran serabut sedangkan tumbuhan dikotil mempunyaiperakaran tunggang.
2). Apa perbedaan yang mencolok antara penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil ?
Jawaban:
Perbedaan yaitu batang dikotil dapat tumbuh besar, sedangkan batang monokotil umumnya tidak sebesar dan setinggi batang dikotil.
3).  Apa perbedaan mencolok antara penampang melintang daun dikotil dan monokotil?
Jawaban :
Perbedaan pada penampang daun dikotil dan monokotil yaitu pada daun monokotil memanjang layaknya pita dengan tulang daun yang sejajar sedangkan daun dikotil umumnya tulang daunnya menjari atau menyirip.
4). Dari keseluruhan preparat basah yang diamati, preparat apakah yang memiliki jaringan tiang dan spons?
Jawaban:
Preparat basah yang memiliki jaringan tiang dan spons adalah preparat empulur ketela pohon.


BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dengan dilaksanakan praktikum ini mahasiswa dapat:
1.      Mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan penyusun  tubuh tumbuhan yang terdiri dari jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan bebas.
2.      Melalui pengamatan preparat basah kita dapat melihat akar, batang, daun, empulur, dan buah dari tumbuhan monokotil dan dikotil yang diamati tersebut serta dapat melihat bagian-bagian yang terdapat dalam jaringan-jaringan tersebut.
B.  Saran
1.      Untuk Praktikum harus lebih berhati-hati dalam menggunakan mikroskop saat pengamatan dilakukan agar mikroskop tidak lecet saat digunakan.
2.      Untuk Asisten agar tidak jenuh dan lebih sabar dalam membimbing praktikan saat pratek dilaksanakan dan pada saat pratek dilaksanakan dan pada saat pengerjaan laporan.
3.      Untuk Laboratorium agar kiranya menyiapkan lebih banyak lagi alat-alat dan bahan yang akan digunakan setiap kali praktik dilaksanakan.




25
 
                                                DAFTAR PUSTAKA                             
Anto.2010.  Praktikum biologi tentang jaringan pada tumbuhan (online), (http://kikitoaba.blogspot.co.id). Diakses pada hari rabu, 25 November 2017 pukul 20.27 WITA
Campbell.   2000.  Praktikum biologi tentang jaringan pada tumbuhan (online), (http://kikitoaba.blogspot.co.id).  Diakses pada hari rabu, 25 November 2017 pukul 22.27 WITA
Isharmanto.  2009.  Mengenal jaringan tumbuhan melalui pengamatan preparat awetan (online), (http://rifalgalaxy.co.id). Diakses pada hari rabu, 31 November 2017 pukul 21.20 WITA
Sainab.  2017.  Penuntun Praktikum Biologi Umum.Sulbar FMIPA Universitas Sulawesi Barat.
Waluyo.  2006.  Mengenal jaringan tumbuhan melalui pengamatan preparat awetan (online), (http://rifalgalaxy.co.id). Diakses pada hari rabu, 31 November 2017 pukul 21.20 WITA



26
 

0 komentar: